Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pagowan 02 di Kecamatan Pasrujambe telah menjalankan program peningkatan keprofesionalan guru dengan memanfaatkan wisata alam, tepatnya di Kali Pinusan “Poncosumo” Kecamatan Candipuro, sebagai media pembelajaran dan pengembangan diri. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi guru dalam mengajar, sekaligus membangkitkan semangat kerja sama dan kekompakan tim di antara para pendidik. Para guru diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan alam yang menantang, seperti hiking, camping, dan outbound, yang dirancang khusus untuk membangun kerja sama, komunikasi efektif, dan pemecahan masalah secara kelompok.
Kegiatan wisata alam ini memberikan pengalaman langsung kepada para guru untuk menghadapi tantangan di luar zona nyaman mereka, sehingga mereka belajar untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam situasi yang sulit. Melalui kegiatan-kegiatan ini, para guru tidak hanya meningkatkan keterampilan interpersonal mereka, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kemandirian yang penting dalam proses mengajar. Kegiatan seperti ini juga memungkinkan para guru untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing, sehingga mereka bisa lebih efektif dalam bekerja sama di lingkungan sekolah.
Dasar dari pendekatan ini dapat ditemukan dalam teori psikologi pendidikan yang dikemukakan oleh Kurt Lewin, seorang ahli psikologi sosial yang menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam pembelajaran dan pengembangan diri. Lewin berpendapat bahwa pembelajaran yang efektif terjadi ketika individu dihadapkan pada situasi nyata yang menuntut adaptasi dan pemecahan masalah. Dalam konteks ini, wisata alam menyediakan lingkungan yang menstimulasi bagi para guru untuk mengembangkan kemampuan mereka secara holistik. Buku "Experiential Learning: Experience as the Source of Learning and Development" karya David A. Kolb juga mendukung pendekatan ini dengan menekankan pentingnya pengalaman dalam proses belajar.
Referensi lebih lanjut bisa ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh John Dewey, yang juga menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam pendidikan. Dalam bukunya "Experience and Education," Dewey menjelaskan bahwa pembelajaran yang paling efektif terjadi ketika siswa (dalam hal ini para guru) terlibat langsung dalam kegiatan yang menantang dan relevan dengan kehidupan nyata.
Dalam buku berjudul “Gurunya Umat Manusia, Belajar Metode Nabi Mengajar” karya Dr. Mustafa Muhammad al-Thahhan, dijelaskan bahwasannya mendidik dengan praktik lansgung, manusia dapat merasakan makna-makna halus yang tidak ia dapati dengan sekadar membaca atau mendengar (halaman 157: 2017).
Dengan demikian, program wisata alam yang diterapkan di SDN Pagowan 02 sejalan dengan prinsip-prinsip pembelajaran experiential yang didukung oleh para ahli psikologi pendidikan terkemuka. Selanjutnya bukan hanya ikhtiar kasar yang butuh kita lakukan, tetapi ada ikhtiar halus seperti beribadah dan doa yang harus kita lakukan sebagai bentuk tawakal manusia yang mempunyai sifat lemah. Semoga kegiatan ini membawa manfaat minimal buat lingkungan sekolah, untuk semua siswa-siswi SDN Pagowan 02, Amiin….